Adi Pramudya, Pemuda yang Sukses Berkat Usaha Agribisnis

Demo Nasabah Mitra Umat, Rizal Bawazier Ungkapkan di RDPU Komis VI DPR-RI

Jakarta, wartaagribisnis.com - Untuk saat ini koperasi-koperasi yang lain bagus, cuman Koperasi Simpan Pinjam (KSP) saja yang sering banyak masalah dan terlalu banyak mafianya...

Menko Pangan Apresiasi Strategi Digitalisasi Layanan Karantina

Jakarta, wartaagribisnis.com - Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan mengapresiasi strategi dan langkah yang dilakukan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean guna...

Melalui Jalan Sehat, Barantin Ajak Masyarakat Lindungi Keaneragaman Hayati Indonesia

Jakarta, Wartaagribisnis.com – Merayakan peran perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia selama kurang lebih 147 tahun, Badan Karantina Indonesia (Barantin)...

ABUPI Terus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Samarinda, wartaagribisnis.com-Bertempat di Hotel Aston, Samarinda, Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) pada Kamis, 17 Oktober 2024 dengan...

Manfaat Sistem Pertanian Terpadu untuk Petani Modern

SISTEM pertanian terpadu (Integrated Farming System) adalah pendekatan pertanian yang menggabungkan berbagai jenis usaha tani, seperti pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan kehutanan dalam...

Siapa sangka anak muda ini jadi pengusaha sukses berkat bertani rempah? Kini, dia sudah memiliki 11 hektare lahan pertanian rempah dan omzetnya mencapai ratusan juta.

Dia bernama Adi Pramudya. Sejak 2012, dia merintis bisnis yang jarang sekali dilirik anak muda seusianya. Yap, Adi, sapaan akrabnya, memilih untuk menekuni bidang agribisnis. Dari usahanya tersebut, dia kini memiliki CV Anugrah Adi Jaya yang telah sukses menghasilkan omzet ratusan juta dari hasil menanam rempah-rempah dapur.

Seperti ditulis Kompas.com (15/1/2015), rupanya keinginan Adi untuk berpenghasilan sudah ada sejak masih di bangku SMP. Saat itu, kedua orang tuanya yang memiliki usaha kelontong mengalami musibah. Tokonya habis terbakar sehingga mereka harus memulai usaha dari awal.

Sejak saat itu, Adi bertekad untuk membahagiakan orang tua dengan memiliki penghasilan sendiri. Pria asal Pati ini mulai berbisnis saat memasuki kuliah. Sembari menunggu jadwal mulai perkuliahan di Universitas Gunadarma, Depok, Adi mencoba peruntungan di bisnis kuliner dengan menjual pisang cokelat menggunakan gerobak di Jagakarsa, Jakarta.

Namun, usahanya tidak berjalan lama, Millens, hanya sekitar delapan bulan. Sebab, dia kesulitan untuk mencari sumber daya manusia (SDM). Namun dia nggak menyerah dan tetap mencari jalan untuk bisa mendapatkan penghasilan sendiri.

“Saya sempat menjajakan madu hingga deterjen,” kata dia.

Sampai akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang bisnis di bidang pertanian ketika bertandang ke daerah Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Di sana dia melihat potensi besar dari sebuah lahan yang luas dan belum digarap.

Dari situ Adi bertekad untuk menekuni usaha agribisnis. Pada 2011, pria lulusan Teknik Industri ini menyewa lahan dengan luas tidak sampai satu hektare seharga Rp 2,5 juta. Uang tersebut dia dapat dari hasil meminjam uang sang kakak.

Komoditas pertama yang dia tanam adalah singkong. Namun, ternyata, harga jual hasil panen singkong nggak stabil di pasar. Ini membuat laba bersih yang dia dapat terlampau kecil.

Lantas pada 2012, Adi mencoba peruntungan dengan menanam tanaman lain, yaitu lengkuas di lahan seluas 2 hektare. Lambat laun dia megembangkan usaha agribisnisnya dan mulai menanam kunyit dan kencur. Usahanya tersebut pun akhirnya menghasilkan keuntungan.

Seiring berjalannya waktu, Adi mampu memperluas lahan tanamnya menjadi lima hektare pada 2013. Sekitar empat hektare tanah digunakan untuk menanam lengkuas dan sisanya untuk menanam kunyit. Lantaran waktu panen yang cukup lama, yaitu delapan sampai sepuluh bulan, produksi tanamannya pun terbatas. Ini membuat dirinya gagal memenuhi permintaan dan pasokan ke pasar induk secara rutin. Adi kemudian membentuk kelompok tani supaya bisa terus memasok rempah-rempah.

Bisnisnya berkembang pesat pada 2014. Saat itu Adi telah mengelola lahan seluas 11,5 hektare. Sekitar 70 persen lahan masih dalam status sewa, sedangkan 30 persen sisanya adalah lahan miliknya sendiri.

Oya, Millens, untuk menguatkan pondasi usahanya, Adi juga membentuk koperasi yang akan memberikan pinjaman berupa bibit dan pupuk. Adi juga berencana membuat produk turunan dari hasil produksi rempah-rempahnya, yaitu produk sejenis minuman.

Nggak hanya itu, Adi juga masih punya mimpi lain yaitu membuat agrowisata pada lahan pertaniannya. Konsepnya mirip dengan Taman Buah Mekarsari tetapi berisi aneka rempah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Hot Topics

Demo Nasabah Mitra Umat, Rizal Bawazier Ungkapkan di RDPU Komis VI DPR-RI

Jakarta, wartaagribisnis.com - Untuk saat ini koperasi-koperasi yang lain bagus, cuman Koperasi Simpan Pinjam (KSP) saja yang sering banyak masalah dan terlalu banyak mafianya...

Menko Pangan Apresiasi Strategi Digitalisasi Layanan Karantina

Jakarta, wartaagribisnis.com - Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan mengapresiasi strategi dan langkah yang dilakukan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean guna...

Melalui Jalan Sehat, Barantin Ajak Masyarakat Lindungi Keaneragaman Hayati Indonesia

Jakarta, Wartaagribisnis.com – Merayakan peran perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia selama kurang lebih 147 tahun, Badan Karantina Indonesia (Barantin)...

Related Articles

Demo Nasabah Mitra Umat, Rizal Bawazier Ungkapkan di RDPU Komis VI DPR-RI

Jakarta, wartaagribisnis.com - Untuk saat ini koperasi-koperasi yang lain bagus, cuman Koperasi Simpan Pinjam (KSP) saja yang sering banyak masalah dan terlalu banyak mafianya...

Menko Pangan Apresiasi Strategi Digitalisasi Layanan Karantina

Jakarta, wartaagribisnis.com - Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pangan mengapresiasi strategi dan langkah yang dilakukan Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean guna...

Melalui Jalan Sehat, Barantin Ajak Masyarakat Lindungi Keaneragaman Hayati Indonesia

Jakarta, Wartaagribisnis.com – Merayakan peran perkarantinaan hewan, ikan dan tumbuhan dalam melindungi keanekaragaman hayati Indonesia selama kurang lebih 147 tahun, Badan Karantina Indonesia (Barantin)...