Biopori merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lubang resapan. Hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian (Balitbangtan) menunjukkan kedalaman biopori 50 cm memberikan pertumbuhan tanaman kemiri sunan terbaik dibandingkan yang lebih dangkal atau tanpa biopori.
Dilansir laman Balitbangtan, biopori dengan kedalaman tabung 50 cm dapat menampung 1,025 kg serasah kering dengan kadar air 9,5%. Sedangkan 1 pohon kemiri sunan dapat menghasilkan serasah daun 75 kg per tahun. Serasah dapat terus ditambahkan secara periodik ke dalam lubang biopori untuk mengisi ruang tabung yang telah kosong karena terdokomposisi.
Pembuatan biopori akan menambah nutrisi tanah yang berasal dari kompos serta peningkatan aktivitas mikoorganisme penambat hara dari tanah dan udara. Dengan demikian akan mengurangi penggunaan pupuk kimiawi dan menghemat biaya usaha tani sehingga margin keuntungan petani atau pekebun akan meningkat dan menjamin budidaya kemiri sunan berkelanjutan.
Penambahan cacing tanah Lumbricus rubellus pada serasah daun kemiri sunan dapat mempercepat proses pengomposan dua kali dibanding hanya serasah daun, karena serasah daun langsung dikonsumsi cacing tanah dan menghasilkan kotoran yang umum disebut Kascing dalam bentuk kompos. Meski daun kemiri sunan bersifat toksik, ternyata cacing tanah mampu beradaptasi dalam mengkonsumsi serasah daun sebagai sumber pakannya.
Pembuatan lubang biopori dilakukan dengan cara meletakkan tabung pada dua sisi pohon dengan jarak dari pangkal pohon selebar kanopi. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah kemudian ditimbun sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini dapat menghidupi fauna dan flora tanah seperti cacing, hewan kecil di dalam tanah, bahkan akar tumbuhan.
Biopori dapat memperbaiki lingkungan yaitu memperluas bidang penyerapan air, penanganan limbah organik dan meningkatkan kesehatan tanah. Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga mengurangi risiko penggenangan pada musim penghujan. Air yang masuk ke lubang biopori akan disimpan dan dapat menjaga kelembaban tanah terutama di musim kemarau.
Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Keberadaan biopori dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan di sekitarnya.
Selain itu biopori dapat memperbaiki sifat kimia tanah terutama peningkatan kandungan C-organik, N dan KTK (Kapasitas Tukar Kation).